Tahukah Kamu?
luxboy, 01.05.2011 - 23:12
luxboy, 01.05.2011 - 23:12
Klik disini untuk menerima update terbaru dari Gugling. GRATIS!
Kamera digital kini sering kita jumpai. Selain murah, penggunaanya juga relatif lebih mudah. Hasil dari jepretan bisa langsung dilihat tanpa harus dicetak dahulu seperti kamera jaman dulu. Dibalik teknologi canggih tersebut, tahukah kamu bagaimana prinsip dan cara kerja kamera digital?
Yuk kita bahas kamera digital berikut: Kamera Saku (Point and Shoot Camera) dan Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex).
Jenis Jenis Kamera Digital
Kamera Saku (Point and Shoot Camera)
Kamera Point and Shoot Camera paling banyak digunakan orang karena mudah pemakaiannya dan relatif murah. Kamera ini dirancang untuk mereka yang kurang menyukai kontrol manual atau kata lain serba otomatis. Kamera ini mempunyai fasilitas yang menarik antara lain.
1. Optical zoom
Yaitu fasilitas pembesaran gambar yang dilakukan dengan kombinasi reposisi lensa.
Yaitu fasilitas pembesaran gambar yang dilakukan dengan kombinasi reposisi lensa.
2. Digital zoom
Yaitu failitas pembesaran gambar yang dilakukan secara digital. Proses ini sebenarnya hanya berupa proses crooping dan pembesaran menggunakan software internal kamera. Zoom ini mengakibatkan gambar menjadi kabur (blur).
Yaitu failitas pembesaran gambar yang dilakukan secara digital. Proses ini sebenarnya hanya berupa proses crooping dan pembesaran menggunakan software internal kamera. Zoom ini mengakibatkan gambar menjadi kabur (blur).
3. Resolusi sampai dengan 3,1 mega piksel
Media bidik bisa berupa lensa konvensional. LCD, atau merupakan kombinasi keduanya.
Media bidik bisa berupa lensa konvensional. LCD, atau merupakan kombinasi keduanya.
Kamera Digital Semi Profesional
Kamera jenis ini memiliki banyak sebutan, antara lain prosumer camera dan advance digital camera. Pemberian nama tersebut berkaitan dengan fungsi dan target pasarnya yang unik. Kamera ini dirancang untuk mereka yang ingin disulitkan oleh pengaturan diafragma dan segala pernik teknik fotografi.
Dengan kamera ini mereka bisa mengatur jarak secara manual dan mode zooming atau bahkan fasilitas macro yang sangat membantu dalam memperoleh kualitas gambar dan efek yang diinginkan. Secara umum kelebihan kamera digital kelas ini adalah pada standar lensa yang digunakan, yakni lensa 35 mm.
Lensa ini mirip lensa standar pada kamera SLR analog, namun dengan desain khusus yang disesuaikan dengan karakter kamera digital. Kelebihan teknis lainnya adalah adanya kendali manual dan otomatis pada fokus, diafragma, dan kecepatan pembukaan lensa. Resolusi kamera kelas ini adalah antara 3,1 megapiksel sampai dengan 5,1 megapiksel. Adanya tawaran fasilitas yang cukup lengkap membuat kamera ini sangat diminati, sekaligus menjadi yang paling populer di antara semua kelas kamera digital.
Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex)
Resolusi terendah yang dimiliki kamera digital SLR (Single Lens Reflex) adalah 5,1 megapiksel. Seperti halnya pada kamera SLR analog, kamera digital SLR juga memiliki kualitas gambar terbaik karena menggunakan lensa optik dan sistem kendali manual. Selain kendali yang diberikan secara manual, kamera ini juga memiliki sistem kendali otomatis yang dibantu oleh mikro prosesor yang cukup canggih.
Kamera digital bertipe SLR ini, seperti halnya kamera SLR analog, juga menggunakan lensa yang bisa dilepas dan diganti dengan lensa berdiameter lebih besar atau lebih kecil sesuai kebutuhan. Selain itu, penempatan tombol dan fungsi dasar kedua kamera digital ini tidak banyak berbeda. Komponen dasar kamera ini bisa dilihat pada gambar. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kamera digital SLR, yaitu lensa dan blitz.
Komponen Kamera Digital
Lensa
Lensa adalah media penyaring pertama pada saat kita memindai gambar untuk disimpan. Karena itu pengetahuan dasar tentang lensa kamera digital sangat perlu. Lensa kamera saat ini didiesain menggunakan komputer untuk meningkatkan akurasi. Untuk menambah ketajaman lensa, pada lensa ini dilapisi cairan kimia tertentu. Berikut ini beberapa jenis lensa yang digunakan pada kamera digital SLR:
1. Lensa Standar
Lensa standar adalah lensa yang menjadi komponen standar kamera. Ukurannya 50 mm. Karakter lensa ini adalah memberikan bidikan natural. Lensa ini cocok untuk pemotretan jarak sedang.
Lensa standar adalah lensa yang menjadi komponen standar kamera. Ukurannya 50 mm. Karakter lensa ini adalah memberikan bidikan natural. Lensa ini cocok untuk pemotretan jarak sedang.
2. Lensa Wide Angle (sudut Lebar)
Lensa wide angle adalah lensa yang digunakan untuk menangkap objek yang luas dalam medan bidik yang terbatas. Karakter lensa ini adalah dapat membuat objek lebih kecil dari pada ukuran sebenarnya. Ukuran lensa ini beragam, antara lain : 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
Disamping itu ada juga lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa lensa ini disebut fish eye lens.
Lensa wide angle adalah lensa yang digunakan untuk menangkap objek yang luas dalam medan bidik yang terbatas. Karakter lensa ini adalah dapat membuat objek lebih kecil dari pada ukuran sebenarnya. Ukuran lensa ini beragam, antara lain : 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
Disamping itu ada juga lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa lensa ini disebut fish eye lens.
3. Lensa Tele
Lensa tele merupakan kebalikan dari lensa wide angle. Lensa tele berfungsi untuk mendekatkan objek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa dengan ukuran 70 mm ke atas. Fungsi lain dari lensa tele adalah untuk melakukan croping dan memfokuskan diri pada objek tertentu dan mengaburkan objek di sekitarnya.
Lensa tele merupakan kebalikan dari lensa wide angle. Lensa tele berfungsi untuk mendekatkan objek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa dengan ukuran 70 mm ke atas. Fungsi lain dari lensa tele adalah untuk melakukan croping dan memfokuskan diri pada objek tertentu dan mengaburkan objek di sekitarnya.
4. Lensa Zoom
Lensa zoom merupakan gabungan ketiga jenis di atas. yaitu lensa standar, lensa wide angle, dan lensa tele. Ukuran lensa bukanlah ukuran yang fixed, melainkan bersifat range lensa tertentu, misalnya 80 – 200 mm. Lensa jenis ini merupakan lensa yang paling banyak digunakan karena memiliki karakter yang fleksibel dan range lensanya cukup lebar. Dengan demikian, apabila ingin menggunakan lensa ukuran tertentu pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai kebutuhan.
Lensa zoom merupakan gabungan ketiga jenis di atas. yaitu lensa standar, lensa wide angle, dan lensa tele. Ukuran lensa bukanlah ukuran yang fixed, melainkan bersifat range lensa tertentu, misalnya 80 – 200 mm. Lensa jenis ini merupakan lensa yang paling banyak digunakan karena memiliki karakter yang fleksibel dan range lensanya cukup lebar. Dengan demikian, apabila ingin menggunakan lensa ukuran tertentu pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai kebutuhan.
5. Lensa Makro
Lensa makro biasanya digunakan untuk membidik objek kecil. Pada kamera digital ini, pembesaran skala makro dilakukan secara digital dan tidak dilakukan secara optis.
Semua jenis lensa tersebut memiliki karakteristik yang sama, yaitu semakin kecil ukuran lensa, semakin lebar sudut yang bisa dijangkau oleh kamera.
Perangkat Pembidik
Lensa makro biasanya digunakan untuk membidik objek kecil. Pada kamera digital ini, pembesaran skala makro dilakukan secara digital dan tidak dilakukan secara optis.
Semua jenis lensa tersebut memiliki karakteristik yang sama, yaitu semakin kecil ukuran lensa, semakin lebar sudut yang bisa dijangkau oleh kamera.
Perangkat Pembidik
Pembidik Kamera
Perangkat pembidik kamera adalah jendela kecil untuk melihat komposisi gambar yang akan dipotret untuk melihat komposisi gambar yang akan dipotret. Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :
1. Pembidik Optik Paralel
Pembidik optik paralel ini sama dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera saku analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar. Lensa ini memiliki tingkat akurasi tersebut tidak saling berhubungan. Pembidik optik paralel bisa dilihat pada gambar.
Pembidik optik paralel ini sama dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera saku analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar. Lensa ini memiliki tingkat akurasi tersebut tidak saling berhubungan. Pembidik optik paralel bisa dilihat pada gambar.
2. Pembidik LCD (Liquid Crystal Display)
Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera digital.
Pembidik ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera. Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering mengganggu saat pengambilan foto utnuk keperluan dokumentasi yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar. Pembidik LCD bisa dilihat pada gambar.
Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera digital.
Pembidik ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera. Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering mengganggu saat pengambilan foto utnuk keperluan dokumentasi yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar. Pembidik LCD bisa dilihat pada gambar.
3. Pembidik Optik TTI
Pembidik optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik tipe ini hanya dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL bisa dilihat pada Gambar
Pembidik optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik tipe ini hanya dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL bisa dilihat pada Gambar
Langkah Pemotretan
Pada dasarnya semua kamera digital akan melakukan proses komposis; warna dan fokus secara otomatis. Mode fokus otomatis ini akan membantu anda berkonsentrasi pada objek, bukan pada kamera. Langkah-langkah pemotretan menggunakan kamera digital:
1. Aktifkan Kamera
Aktifkan kamera dan aturlah pada mode otomatis. Untuk menghemat baterai matikan pembidik lcd dan gunakan pernbidik optik yang tersedia.
Aktifkan kamera dan aturlah pada mode otomatis. Untuk menghemat baterai matikan pembidik lcd dan gunakan pernbidik optik yang tersedia.
2. Bidik Obyek yang Diinginkan
Lensa pembidik atau lcd akan menampilkan objek yang akan anda potret. Gunakan tombol zoom untuk memperoleh komposisi yang tepat. Jika pembidik mengalami bias atau tidak fokus, anda bisa memeriksa apakah kamera digital anda menyediakan pereduksi bias.
Lensa pembidik atau lcd akan menampilkan objek yang akan anda potret. Gunakan tombol zoom untuk memperoleh komposisi yang tepat. Jika pembidik mengalami bias atau tidak fokus, anda bisa memeriksa apakah kamera digital anda menyediakan pereduksi bias.
3. Fokus Otomatis
Tempatkan objek yang akan menjadi. Apabila gambar objek belum tajam, gunakan mode fokus otomatis. Skala ketajaman gambar tergantung pada jenis kamera yang anda gunakan. Untuk proses fokus otomatis lakukan saat anda menekan setengah tombol pembidik.
Tempatkan objek yang akan menjadi. Apabila gambar objek belum tajam, gunakan mode fokus otomatis. Skala ketajaman gambar tergantung pada jenis kamera yang anda gunakan. Untuk proses fokus otomatis lakukan saat anda menekan setengah tombol pembidik.
4. Bukaan Otomatis
Pada fotografi ada yang disebut bukaan lensa, yaitu lebarnya lensa pembidik yang akan terbuka untuk memindai gambar. Bukaan otomatis pada kamera digital dideteksi berdasarkan besarnya cahaya yang diterima oleh sensor. Setelah itu dapat ditentukan bukaan lensa optimal dengan cara menekan setengah tombol pembidik.
1. Posisi normal tombol bidik
2. Posisi setengah tekan pada tombol bidik
Pada fotografi ada yang disebut bukaan lensa, yaitu lebarnya lensa pembidik yang akan terbuka untuk memindai gambar. Bukaan otomatis pada kamera digital dideteksi berdasarkan besarnya cahaya yang diterima oleh sensor. Setelah itu dapat ditentukan bukaan lensa optimal dengan cara menekan setengah tombol pembidik.
1. Posisi normal tombol bidik
2. Posisi setengah tekan pada tombol bidik
5. Blitz otomatis
Apabila cahaya yang masuk kurang , bukaan otomatis (autoexposure) akan mengaktifkan blitz secara otomatis. Dalam keadaan aktif lihat lampu indikator yang akan berkedip-kedip pada saat Anda menekan setengah tombol pembidik.
Apabila cahaya yang masuk kurang , bukaan otomatis (autoexposure) akan mengaktifkan blitz secara otomatis. Dalam keadaan aktif lihat lampu indikator yang akan berkedip-kedip pada saat Anda menekan setengah tombol pembidik.
6. White balance otomatis
White balance adalah metode penyaringan pada saat proses konversi dari gradasi hitam putih ke gradasi warna. Metode secara otomatis menyesuaikan proporsi warna agar warna putih tetap tampil putih di foto.
White balance adalah metode penyaringan pada saat proses konversi dari gradasi hitam putih ke gradasi warna. Metode secara otomatis menyesuaikan proporsi warna agar warna putih tetap tampil putih di foto.
Resolusi Gambar
Kamera digital memiliki resolusi standar yang bisa digunakan antara lain.
256 x 256 piksel resolusi ini banyak dijumpai pada edisi awal kamera digital. Namun kualitas gambarnya tidak memenuhi standar cetak. Total piksel pada resolusi ini adalah 65.000 piksel.
640 x480 piksel – resolusi ini adalah resolusi terendah untuk standar cetak kamera. Resolusi imbiasa digunakan untuk tampilan standar web baik digunakan pada homepage atau untuk saling berkirim melalui email. Total pada resolusi ini adalah 307.000 piksel.
1216 x 912 piksel – resolusi ini adalah resolusi standar terendah dari megapiksel. Resolusi ini cukup bagus untuk dicetak dalam format standar. Total piksel pada resolusi ini adalah 1.109.000 piksel.
1600 x 1200 piksel – resolusi ini memiliki jumlah piksei hampir 2.000.000 piksel. Dengan resolusi tersebut Anda bisa mencetak dengan ukuran 10R. Resolusi kamera digital pada saat ini sudah melampaui 10.000.000 piksel.
Standar resolusi yang layak untuk ukuran cetak tertentu, “Kodak” mengeluarkan tabel rekomendasi resolusi minimum untuk cetak standar foto, seperti pada tabel di bawah ini.
Setelah mengetahui prinsip dan cara kerja dari kamera digital, menggunakannya akan lebih enak bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentarnya:)