DNA
·
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA adalah sejenis asam nukleat yang tergolong
biomolekul utama penyusun organisme.
·
DNA ditemukan
di dalam kromosom inti.
·
Setiap mahluk
hidup mengandung DNA yang berbeda.
·
DNA sering
dihubungkan dengan istilah kode kehidupan karena mengandung informasi yang
diperlukan untuk membentuk dan mengontrol bentuk fisik dan proses kimia dari
setiap bagian tubuh mahluk hidup.
·
Penyusun atom
molekul DNA adalah atom karbon berwarna hitam, oksigen
merah, nitrogen biru, fosfor hijau, dan hidrogen putih.
·
DNA
mengandung 3 komponen utama, yaitu gula deoksiribosa, fosfat, dan basa nitrogen
yang terdiri atas adenin, timin, guanin, sitosin.
·
DNA memiliki
sifat :
a.
Mampu
melakukan replikasi dengan mengarahkan pembuatan salinan dirinya sendiri.
b.
Mampu
melakukan mutasi (perubahan kimia) dan memindahkan perubahan perubahan tersebut
kepada generasi berikutnya.
c.
Mampu
menyimpan informasi yang menentukan sifat-sigat sel dan mahluk hidup.
d.
Mampu
menggunakan informasi yang disimpannya untuk melangsungkan sintesis protein
struktural dan protein pengatur esensial untuk kerja sel atau mahluk hidup.
·
Ribosa, atau D-ribosa, adalah sebuah aldopentosa —
sebuah monosakarid yang terdiri dari lima atom karbon, dan termasuk sebuah
gugus fungsional aldehida dalam bentuk linearnya. Ribosa memiliki
formula kimia C5H10O5, dan
ditemukan pada 1905 oleh Phoebus Levene. Sebagai sebuah komponen RNA yang digunakan untuk transkripsi
genetika, ribosa sangat penting bagi makhluk hidup. Dia berhubungan dengan
deoksiribosa, yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga komponen dari ATP,
NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting bagi metabolisme.
STRUKTUR
DNA
·
Hasil
penelitian telah berhasil mengembangkan teori tentang struktur DNA.
·
Teori
struktur DNA berhasil dianalisis oleh Erwin Chargaff (1949) menggunakan teknik kromatografi (Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan
pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen
(berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom
yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan
yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul
yang berikatan lemah.)
·
Ia menemukan
bahwa jumlah kandungan adenin sama dengan timin sedangkan guanin sama dengan
sitosin.
·
Hasil
penemuan tersebut menghasilkan suatu aturan yang dinamakan aturan Chargaff yang
menyatakan bahwa :
a.
Jumlah A, T,
G, dan S dalam DNA bervariasi dari spesies ke spesies.
b.
Untuk setiap
spesies A=T dan G=S
·
Hasil
percobaan lain dengan menggunakan sinar X oleh Rosalin Franklin (1953), murid
dari Maurice H.F. Wilkins di King’s College, London menunjukkan bahwa bentuk
DNA adalah spiral (heliks).
·
Penemuan-penemuan
diatas telah menarik perhatian James D. Watson (ahli biologi Amerika Serikat)
dan Francis H.C. Crick (ahli biofisika Inggris) untuk membuat model struktur
DNA tahun 1953.
·
Mereka tahu
bahwa DNA merupakan polimer nukleotida, tapi belum tahu susunan nukleotida dlm
molekul DNA.
·
Akhirnya
mereka membuat suatu hipotesis berupa model Watson-Crick yaitu :
a.
DNA berbentuk
heliks ganda (double helix) atau disebut DNA dupleks. Jika heliks diluruskan,
maka akan berbentuk seperti tangga.
b.
Dalam satu
molekul DNA, utai gula-fosfat terletak disebelah luar dan berperan sebagai
tulang punggung atau induk tangga. Untai basa yang terletak di sebelah dalam
merupakan anak tangga.
|
c.
1 molekul DNA
disusun 2 rantai polinukleotida. Basa dari kedua rantai tersebut berpasangan
sesuai aturan chargaff (A-T dan G-S) yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen.
Pasangan basa itu deisebut pasangan basa komplementer karena saling melengkapi
satu dengan yang lain, sehingga bada purin selalu terikat dengan pirimidin.
d.
Dua heliks
rantau nukleotida terpilin dalam 1 sumbu membentuk heliks ganda mengarah ke
kanan. Basa purin dan pirimidin menuju ke pusat heliks ganda sehingga arahnya
selalu berhadapan.
·
Gugusan gula
yang tedapat dalam DNA adalah 5-karbon deoksiribosa. Tiap kelompok fosfat
terdiri atas atom fosfor dengan 4 atom oksigen yang terikat terhadapnya.
·
Kedua
rantai polinukleotida yang membentuk molekul DNA bersifat antiparalel.
Nukelotida yang berurutan satu dengan yang lain distukan oleh ikatan
fosfodiester 3 5, sedangkan pasangan
nukleotida komplementernya disatukan oleh ikatan fosfodiester 5
3.
Penggunaan DNA dalam teknologi
Penggunaan DNA Dalam Tehnologi.
1. DNA dalam forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah,
semen, kulit, liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk
mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut
fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan
DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeats
dan minisatelit, dibandingkan. Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh
genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, dan pertama kali
digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan
Enderby di Leicestershire, Inggris. Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari
kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke
dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator menyelesaikan
kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang
diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak
dikenal). Metode ini adalah salah satu teknik paling terpercaya untuk
mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna,
misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian
terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.
2. DNA dalam Komputasi
DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai
masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari
urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh
riset DNA, dimana algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari
nukleotida dalam sebuah urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti
editor text, bahkan algoritma sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi,
tetapi urutan DNA menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat
kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki
masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan
untuk riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah
tantangan teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan
kira-kira, pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian
homologi.
KERAGAMAN MOLEKUL DNA
(persis pleeek buku)
REPLIKASI DNA
·
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Replikasi
DNA merupakan replikasi
semikonservatif karena setiap heliks yang terbentuk terdiri atas rantai
polinukleotida lama dan baru.
·
Cara
replikasi ini diungkapkan oleh Mattew Meselson dan Franklin Stahl (1958)
·
Replikasi
terjadi sebelum sel membelah.
·
Proses
replikasi terdiri dari 2 :
a. Pelepasan (proses lepas dari ikatan) heliks ganda
menjadi utasan tunggal dan pembentukan percabangan replikasi.
b. Sintesis rantai polinukleotida
·
Yang pertama
PELEPASAN HELIKS GANDA
Pelepasan dimulai dari titik awal replikasi dengan bantuan enzim DNA
polimesare.
Kerusakan DNA
Kerusakan DNA
Kerusakan DNA, akibat faktor perserikatan dan
proses metabolis normal dalam sel, berlaku pada kadar 1000 hingga 1.000.000
luka molekul setiap sel setiap hari. 1) sungguhpun ini hanyalah 0.000165% dari
pada genom manusia yang dianggarkan 6 billion asas (3 billion pasangan asas),
luka tidak dibaiki dalam gen penting (seperti gen pemendam tumor) mampu
melumpuhkan keupayaan sel bagi meneruskan fungsi dan meningkatkan kemungkinan
pembentukan timor.
Sejumlah besar kerusakan DNA memberi kesan
kepada struktur utama helix berkembar, yaitu asas itu sendiri diubah secara
kimia. Pengubahan ini seterusnya mengganggu struktur helix biasa dengan
memperkenalkan ikatan kimia bukan-asal atau tambahan lain (bulky adducts) yang
tidak sesuai dengan helix berkembar piawaian. Tidak seperti protein dan RNA,
DNA biasanya tidak memiliki struktur berlapis (tertiary structure) dan dengan
itu kerusakan atau gangguan tidak berlaku pada aras tersebut. DNA, sebaliknya
supergulung dan bergulung sekitar protin dibungkus yang dikenali sebagai
histone, dan kedua struktur terdedah kepada kesan kerusakan DNA.
Pemulihan DNA Dan Barah
Mutasi diwarisi yang memberi kesan kepada gen
pemulih DNA berkait rapat dengan resiko barah pada manusia. Barah kolorektal
Nonpoliposis diwarisi (hereditary nonpolyposis colorectal cancer) (HNPCC)
berkait rapat dengan mutasi khusus dalam laluan pemulihan salah pasang DNA.
BRCA 1 dan BRCA 2, dua mutasi terkenal memberikan resiko penyakit barah payu
darah yang tinggi kepada pembawa, keduanya dikaitkan dengan sejumlah besar
laluan pemulihan DNA, terutamanya NHEJ dan pengabung homologous.
Prosedur terapi barah seperti kemhoterapi dan
radiotherapy berfungsi dengan melapisi keupayaan sel bagi membaiki kerusakan
DNA, menyebabkan kematian sel. Sel yang membagi dengan pantas pada kebiasaannya
sel barah-biasanya mendapat kesan yang dikehendaki. Kesan sampingan
adalah sel bukan barah lain tetapi membagi dengan pantas seperti sel stem (stem
cell) dalam sum-sum tulang turut terjejas. Rawatan barah moden cuba
menghadirkan kerusakan DNA kepada tisu dan sel yang berkait dengan barah,
sebagai Hukum Ekivalen Chargaff;
- Jumlah purin sama dengan primidin
- Banyaknya adenine sama dengan timin, juga jumlah glisin sama dengan sitosin
DNA terbentuk dari empat tipe nukleotida, yang
berikatan secara kovalen membentuk rantai polinukleotida (rantai DNA atau
benang DNA) dengan tulang punggung gula fosfat tempat melekatnya basa-basa. Dua
rantai polinukleotida saling berikatan melalui ikatan hydrogen antara basa-basa
nitrogen dari rantai yang berbeda. Semua basa berada di dalam double helix dan
tulang punggung gula-fosfat berada di bagian luar. Purin selalu berpasangan
dengan primidin (A-T,G-C). perpasangan secara komplemen tersebut memungkinkan
pasangan basa dikemas dengan susunan yang paling sesuai. Hal ini bisa terjadi
bila kedua rantai polinukleotida tersusun secara antiparalel.
Untuk memaksimumkan pengemasan pasangan
basa tersebut, kedua tulang punggung gula-fosfat tersebut berpilin
membentuk double helix, dengan satu putaran komplementer setiap 10 pasang basa.
Polaritas dari rantai DNA ditunjukkan dengan sebutan ujung 5` dan ujung 3`.
Arah pembacaan basa nukleotida dari ujung 5` menuju ujung 3`.
Salah satunya adalah Ultimate Mega H- bisa memberikan proteksi dari kerusakan DNA dan ini terdapat dalam komponen air
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA.
Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.
Mencegah Kerusakan DNA
Mengonsumsi Air Putih Bisa Mencegah Kerusakan DNA
Air memiliki manfaat yang sangat banyak.
Sebuah penelitian pada Oktober 1994 yang dilakukan oleh Alfred G. Gilman dari
Universitas Texas Southwestern Medical Center dan Martin Rodibell of the
National Institute of Environmental Health Sciences menerima hadiah Nobel atas
karyanya mengenai bagaimana sel tubuh berkomunikasi satu sama lain dengan
mengirimkan sinyal radio.
Sejumlah ilmuwan ternama termasuk Dr Lorenzen mendemonstrasikan sinyal yang difasilitasi oleh cincin air yang ada di dalam sel semua mahluk hidup. Pemenang Nobel David Baltimore seorang ahli biologi molekular di Universitas Rockefeller, New York, Amerika Serikat (AS).
Ia mengatakan, sinyal yang dipancarkan oleh interaksi biokimia dan akan selalu dicari karena adanya kontrol tingkah laku dari sel.
Robert Bell,Kepala Departeman Molecular Cancer Biology di Universitas Duke menyatakan jika sinyal yang ditransmisikan merupakan konsep tunggal paling penting di dunia biologi modern dan pengobatan.
Kini diketahui air memiliki peranan penting dalam komunikasi sel dan juga ribuan fungsi metabolisme dan sel tidak seperti karton atau lingkaran kecil nukleus yang pernah dipikirkan sebelumnya.
Dalam sejarah dari salah satu pemenang Nobel bernama Henri Coanda menemukan arus dinamika serta ratusan hak paten lainnya menjadi terpancing dengan air minum di dataran tinggi Hunza di Pegunungan Karakorum, di sebelah utara Pakistan di mana masa jangka waktu hidup antara 120 hingga 140 tahun.
Sejumlah ilmuwan juga mempelajari Ultimate Mega H- secara signifikan akan memperbaiki absorsi nutrisi antar-sel dan juga menyiapkan transfer eletron untuk pemberian energi.
Sejumlah ilmuwan ternama termasuk Dr Lorenzen mendemonstrasikan sinyal yang difasilitasi oleh cincin air yang ada di dalam sel semua mahluk hidup. Pemenang Nobel David Baltimore seorang ahli biologi molekular di Universitas Rockefeller, New York, Amerika Serikat (AS).
Ia mengatakan, sinyal yang dipancarkan oleh interaksi biokimia dan akan selalu dicari karena adanya kontrol tingkah laku dari sel.
Robert Bell,Kepala Departeman Molecular Cancer Biology di Universitas Duke menyatakan jika sinyal yang ditransmisikan merupakan konsep tunggal paling penting di dunia biologi modern dan pengobatan.
Kini diketahui air memiliki peranan penting dalam komunikasi sel dan juga ribuan fungsi metabolisme dan sel tidak seperti karton atau lingkaran kecil nukleus yang pernah dipikirkan sebelumnya.
Dalam sejarah dari salah satu pemenang Nobel bernama Henri Coanda menemukan arus dinamika serta ratusan hak paten lainnya menjadi terpancing dengan air minum di dataran tinggi Hunza di Pegunungan Karakorum, di sebelah utara Pakistan di mana masa jangka waktu hidup antara 120 hingga 140 tahun.
Sejumlah ilmuwan juga mempelajari Ultimate Mega H- secara signifikan akan memperbaiki absorsi nutrisi antar-sel dan juga menyiapkan transfer eletron untuk pemberian energi.
Salah satunya adalah Ultimate Mega H- bisa memberikan proteksi dari kerusakan DNA dan ini terdapat dalam komponen air
Replikasi
Pada replikasi DNA, rantai DNA baru
dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA yang digandakan.
Replikasi
merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini diperlukan ketika sel
akan membelah diri. Pada setiap
sel, kecuali sel
gamet, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel
turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada dasarnya, proses replikasi
memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai yang satu
merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan kata lain,
dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat
dengan mudah dibentuk. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana
proses replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer
menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses
replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya,
sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai
tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai
"cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA.
Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.
salam kenal ya :) ak dapet tugas cari langkah langkah replikasi dna , kmu dpet sumber dari mana ? mohon dicantumkan yah ..makasi
BalasHapusdari buku paket,,
BalasHapus