LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
KALORIMETER
&
MEMBUAT LARUTAN DENGAN KONSENTRASI TERTENTU
&
MEMBUAT LARUTAN DENGAN KONSENTRASI TERTENTU
Disusun
setelah melaksanakan praktikum kimia pada 22 oktober 2012,
Dan
dibuat untuk menyelesaikan tugas kimia.
Disusun oleh
Pratiwi Tunik (27)
Putri Dyah Ayu
Setiarini (28)
Rani
Iftikaningrum (29)
Sarah Badar
Nahdi (31)
PEMERINTAHAN KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS PENDIDKAN
SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG
2012/2013
KALORIMETER
A.
TUJUAN
Menentukan
perubahan entalpi ( H ) reaksi dengan
kalorimeter sederhana
B.
Alat
dan Bahan
1) Bejana plastik
2) Gelas ukur 2 ml 2 buah
3) Thermometer
4) Larutan NaOH 1 M
5) Larutan HCl 1 M
C. Cara
Kerja
1.
Masukan 25 ml larutan NaOH 1 M dalam gelas ukur 1 dan
masukkan 25 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur k
e 2, kemudian mengukur suhu
masing – masing larutan tersebut (suhu awal).
2.
Menuang
25 ml larutan HCl 1 M dan 25 ml larutan NaOH 1 M secara bersama sama ke dalam
bejana plastik, kemudian mengaduk dan mengukur suhu(suhu akhir).
3.
Memperhatikan
kenaikan suhu hingga tetap dan mencatat suhu itu sebagai suhu akhir .
D. Landasan
Teori
Istilah kalor sering kita dengar
pada kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita sebagai mahasiswa untuk untuk
mendefinisikan kalor dengan jelas, dan umenjelaskan fenomena-fenomen yang
berhubungan dengan kalor.Satuan dari kalor adalah kalori (kal) yang sampai saat
ini masih dipakai.Satuan kalori ini didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan
untuk menaikan temperatur 1 gram air sebesar 10C (derajat celcius).
Dalam setiap percobaan atau dalam suatu perhitungan yang berhubungan tentang
kalor satuan yang paling sering digunakan adalah kilokalori. 1 kkal
didefinisikan sebagai kaor yang dibutuhkan untuk menaikan temperatur 1 kg air
sebesar 10C. Di dalam sistem satuan British, kalor diukur dalam
satuan thermal british (British thermal unit / Btu). Satu Btu didefinisikan
sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikan temperatur air 1 lb sebesar 10F.
Satu Btu setara dengan 0,252 kkal dan setara pula dengan 1055 Joule.
Entalpi
dan Perubahan Entalpi
Setiap sistem atau zat mempunyai
energi yang tersimpan didalamnya.Energi potensial berkaitan dengan wujud zat,
volume, dan tekanan.Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekulmolekul
dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H) . Entalpi akan
tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. .Misalnya entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l)
dan untuk es ditulis H H20 (s).
Perhatikan lampu spiritus, jumlah
panas atau energi yang dikandung oleh spiritus pada tekanan tetap disebut
entalpi spiritus.Entalpi tergolong sifat eksternal, yakni sifat yang bergantung
pada jumlah mol zat.Bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara mempunyai
isi panas atau entalpi.
Entalpi
(H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang
dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi
yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan
dengan ” perubahan entalpi (ΔH) ” . Misalnya pada perubahan es menjadi
air, maka dapat ditulis sebagai berikut:
Δ H = H
H20 (l) -H H20 (s)
Marilah kita amati reaksi pembakaran
bensin di dalam mesin motor. Sebagian energi kimia yang dikandung bensin,
ketika bensin terbakar, diubah menjadi energi panas dan energi mekanik untuk menggerakkan
motor.
Demikian juga pada mekanisme kerja
sel aki.Pada saat sel aki bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik,
energi panas yang dipakai untuk membakar bensin dan reaksi pembakaran bensin
menghasilkan gas, menggerakkan piston sehingga menggerakkan roda motor.
Gambar berikut ini menunjukkan
diagram perubahan energi kimia menjadi berbagai bentuk energi lainnya.
Harga
entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ΔH dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor
yang diserap sistem. Misalnya pada perubahan es menjadi air, yaitu 89
kalori/gram.Pada perubahan es menjadi air, ΔH adalah positif,
karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es.
Termokimia merupakan bagian dari
ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi.Pada
perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya perubahan entalpi
adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dam jumlah entalpi
pereaksi.
Pada
reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar, sehingga ΔH positif.Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi
sesudah reaksi menjadi lebih kecil, sehingga ΔH negatif.Perubahan
entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi. Kalor
reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan nama yang khas pula,
misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor pelarutan
dan sebagainya.
Suatu
reaksi kimia dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua bagian
yang berbeda, yaitu pereaksi dan hasil reaksi atau produk. Perhatikan suatu
reaksi yang berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap (ΔV = 0), maka sistem tidak melakukan kerja, w = 0. Jika
kalor reaksi pada volume tetap dinyatakan dengan qv , maka persamaan hukum I
termodinamika dapat ditulis:
ΔU = qv
+ 0 = qv = q reaksi
q reaksi disebut
sebagai kalor reaksi. Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi yang
menyertai reaksi akan muncul sebagai kalor. Misal: suatu reaksi eksoterm
mempunyai perubahan energi dalam sebesar 100 kJ. Jika reaksi itu berlangsung
dengan volume tetap, maka jumlah kalor yang dibebaskan adalah 100 kJ.
Kebanyakan reaksi kimia berlangsung
dalam sistem terbuka dengan tekanan tetap (tekanan atmosfir). Maka sistem
mungkin melakukan atau menerima kerja tekanan – volume, w = 0). Oleh karena itu
kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan dengan qp , maka hukum I
termodinamika dapat ditulis sebagai berikut:
ΔU = qp + w atau qp = ΔU – w =
q reaksi
Untuk
menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, para ahli
mendefinisikan suatu besaran termodinamika yaitu entalpi (heat content) dengan lambang “H”
Entalpi didefinisikan sebagai jumlah
energi dalam dengan perkalian tekanan dan volume sistem, yang dapat dinyatakan:
H = U +
P V
Reaksi kimia termasuk proses
isotermal, dan bila dilakukan di udara terbuka maka kalor reaksi dapat
dinyatakan sebagai:
qp
= Δ H
Jadi,
kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan entalpi.
Oleh karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap, yaitu tekanan
atmosfir, maka kalor reaksi selalu dinyatakan sebagai perubahan entalpi (ΔH).
Akibatnya, kalor dapat dihitung dari
perubahan entalpi reaksi, dan perubahan entalpi reaksi yang menyertai suatu
reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal (reaktan) dan keadaan akhir (produk).
q = ΔH reaksi = Hp-Hr
E. TABEL PENGAMATAN
NO
|
KETERANGAN
|
SUHU LARUTAN
|
1
|
Larutan NaOH 1 M
|
28 0C
|
2
|
Larutan HCl 1 M
|
29 0C
|
3
|
Suhu rata – rata ( suhu awal)
|
28, 5 0C
|
4
|
Suhu Akhir
|
32 0C
|
5
|
Kenaikan Suhu ()
|
4,5 0C
|
F. ANALISIS DATA
Dari
tabel pengamatan diatas, dapat kita lihat bahwa suhu larutan NaOH lebih
rendah dari pada suhu larutan HCl, yaitu
28 0C dan 29 0C Jika
dirata rata sua suhu itu memiliki larutan sebesar 28, 5 0C. Ketika dua larutan itu dicampur,
shunya menjadi 32 0C. Dan
mengalami kenaikan suhu sebesar 4,5 0C
G.
KESIMPULAN
Dari
analisis data dapat disimpulkan bahwa penetralan antara basa NaOH dan asam Hcl
merupakan reaksi Eksoterm, karena ditandai dengan naiknya suhu.
Reaksi
merupakan suatu reaksi pembatas karena masing masing senyawa diketahui MOL-nya.
Dan hasil reaksi tidak ada senyawa yang tersisa.
H. JAWABAN
PERTANYAAN
1. Tulis persamaan reaksi yg terjadi !
NaOH + Hcl Ú NaCl + H2O
2. Hitung perubahan entalpi per mol H2O
yang terbentuk dalam reaksi tersebut !
NaOH + Hcl NaCl + H2O
Mula mula 25 Ml 25 Ml
Akhir 25 Ml 25
Ml 25
Ml 25 Ml
-
0 0 25 25
V = 25+25
V = 50 Ml
M = P x L
M = x 50 Ml
M = 50 gr
Q = M C Mol = = 0,025
Q = 1 x 4.2 x 4,5
Q = 18,9
=
=
= 756
Wah bermanfaat juga blogmu, buat ujian praktekku,,, join juga blogku ya, s-abtohiest.blogspot.com
BalasHapusoalah,, mas tohi,, yayaya
HapusTQ mbak,,, ijin copas
BalasHapus