Jumat, 26 Oktober 2012

Contoh Makalah tentang Membaca


Kiprah pemuda
Dalam memasyarakat budaya membaca
KARANGAN
Sebagai syarat untuk mengikuti lomba
Penyuluhan minta baca tinkat SLTA se-kabupaten
Temanggung
Disusun oleh  :
Sarah Badar Nahdi
SMA N 3 Temanggung

PEMERINTAHAN KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG
2012/2013

Lembar pengesahan

Karangan dengan judul           :
“KIPRAH PEMUDA DALAM
MEMASYARAKTANKAN BUDAYA MEMBACA”

Oleh
Sarah Badar Nahdi
            Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan kepala sekolah pada tanggal, 20    Oktober 2012

Yang mengesahkan     :
         Mengetahui
      Kepala Sekolah                                                                                   Pembimbing


          Drs.Hernowo                                                                                Drs.Sri Widodo
NIP. 19601205.198603.1.013                                                                 NIP.19641105.200604.1.005





KATA PENGATAR   
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
            Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita semua sehingga karya ini bisa selesai sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.
            Sebagai rasa syukur atas keberhasilan menulis karya ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu membuat karea tulis ini   :
1.      Orang Tua peulis Bapak Badar dan Ibu Soraya Ali Dahbul atas doa dan kasih saynag tiada terkira
2.      Kakak dan Adik penulis Fayz Badar Nahdi, Faris Badar Nahdi, Helmi Badar Nahdi, dan Salwa Badar Nahdi atas dukungan dan semangatnya.
3.      Bapak kepala sekolah SMA N 3 Temanggung, Drs. Hernowo atas kesempatan yang diberikan
4.      Bapak Sri Widodo S.pd atas bimbingan dan pengetahuan yang diajarkan kepada penulis.
5.      Boyband Westlfie atas lagu lagunya yang menginspirasi penulis.
Penulis menyadari bahwa karya ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan sarang dari berbagai pihak sangat dibutuhkan penulis demi kemajuan penulis.
Akhir  kata Penulis mengucapkan  terima kasih, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Temanggung, 17Oktober 2012


Penulis

pendahuluan

Minat baca pelajar  Indonesia sangatlah rendah, para pelajar lebih memilih menonton televisi daripada membaca. Menurut Badan Pusat Stastistik (BPS) pada tahun 2006, masyarakat Indonesia lebih memilih nonton televisi (89,5 %) dan / atau mendengarkan radio (40,3 %) ketimbang membaca Koran (23,5%). Hal ini sungguh memprihatinkan.
Tidak hanya BPS saja yang mengetahui bahwa minat baca di indonesia sungguh rendah, kancah internasional pun juga menyadari hal itu, yaitu dengan dilakukanya survei sebagai berikut           :

Ø  Data yang dilansir Organisasi Pengembangan Kerja Sama Ekonomi (OECD), memberitakan bahwa Budaya membaca masyarakat Indonesia terendah di antara 52 negara di kawasan Asia Timur.

Ø  Laporan International Association for Evaluation of Educational pada tahun 1992 dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar kelas IV pada 30 negara di dunia, menyimpulkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-29 setingkat di atas Venezuela

Ø  Hasil survei UNESCO tahun 1992 menyebutkan, tingkat minat baca rakyat Indonesia menempati urutan 27 dari 32 negara.

Ø  Hasil survei yang dilakukan Departemen Pendidikan Nasional tahun 1995 menyatakan, sebanyak 57 persen pembaca dinilai sekadar membaca, tanpa memahami dan menghayati apa yang dibacanya.

Ø  Statistik yang dikeluarkan UNICEF didalam beberapa dasawarsa terakhir masih saja menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang penduduknya dalam mengkonsumsi bacaan, baik berupa koran, majalah, maupun buku, tergolong relatif sedikit.(Wasil Abu Ali)

Ø  Berdasarkan laporan UNDP tahun 2003 dalam (Human Development Report) 2003 angka buta huruf menunjukan bahwa  pembangunan manusia di Indonesia menempati urutan yang ke 112 dari 174 negara di dunia.

Hal seperti ini tentu sangat memprihatinkan, padahal kesusksesan seseorang bergantung pada pengetahuan yang didapat. Dari mana pengetahuan didapat? Pengetahuan didapat tentulah dari membaca.
Seabagai pemuda yang merupakan aset suatu bangsa, kiranya wajib untuk membaca demi kemajuan bangsa indonesia karena Kemajuan suatu bangsa bergantung pada Sumber Daya Manusia yang tinggi.
Itu saja pendahuluan dari penulis, sebelum membuka lembaran berikutnya, kiranya para pembaca berpikir, apakah pembaca sudah termasuk golongan orang yang rajin membaca?



Pembahasan

            Membaca biasanya dilakukan di saat ada waktu luang. Namun apa itu membaca? Berikut ialah definisi membaca menurut berberapa sumber  :
·         Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis (wikipedia)
·         Membaca adalah melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. (Anderson)
·         Membaca adalah mengucapkan lambang bunyi. (A.S. Broto)
·         Membaca adalah proses pemerolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan (Henry Guntur Tarigan)
·         Membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. (Poerwodarminto)
·         Membaca berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II tahun 1995)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses melisankan dan/atau memahami bacaan atau sumber tertulis untuk memperoleh pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulisnya.
Orang yang suka membaca di Bumi Pertiwi ini, biasanya dipanggil dengan sebutan “ Si Kutu Buku”bahkan sampai ada yang meledek “ Cupu sekali kamu? Mau jadi profesor ya?”.  Untuk menghindar nama tersebut, rata rata kaum muda negara Indonesia, tidak banyak banyak membaca.
Padahal jika kita melirik negara jepang, orang yang tidak sering membaca justru di cap sebagai orang yang Bodoh, di negara sakura itu membaca  merupakan makanan wajib dimanapun. Dimanapun orang jepang pergi, dalam kondisi apapun, yang selalu dibawa orang jepang ialah buku. Mereka sering sekali membaca buku baik dikerta, di bus, di toilet dan di tempat tempat lainya. Buah dari membaca itulah sekarang negara jepang menjadi macan Asia.
Lantas kapan negara  Indonesia menjadi macan Asia? Itulah pertanyaan yang wajib diberikan oleh kita, para pemuda, para penerus bangsa. Jika orang jepang saja bisa sukses karena sering membaca. Maka jalan kesuksesan bagi bangsa indonesia juga sama, yaitu membaca.
Untunglah pemerintah langsung tanggap mengenai hal ini. APBN yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun perpustakaan sebesar 372 miliar di tahun 2011. Ditahun 2012 tidak tanggung tanggung, pemerintah mengeluarkan anggaran 422 miliar.
Selain itu, pemerintah Bandung juga memanfaatkan 9 Miliar APBD-nya untuk membangun perpustakaan. Badan Perpustakaan Daerah (Banpusda) Sumsel pun menganggarkan dana sebesar Rp 500 juta pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk 30 perpustakaan di desa.
Dan masih banyak lagi pengorbanan uang negara untuk mencerdaskan anak bangsa. Seperti 40 miliar perpustakaan keliling yang menjakau desa desa yang terpencil, dan menetapkan 17 Mei sebagai hari buku Nasional.namun sayang sekali usaha pemerintah masih belum menumbuhkan minat baca Masyarakat Indonesia.
Namun, mengapa minat baca pemuda masih sangat minim? Menurut pengamatan pernulis, para pemuda yang tidak suka membaca disebabkan oleh beriku :
Ø  Kurangnya Akses menuju tempat membaca. Perpustakaan kebanyakan berada di pusat kota. Bagi pelajar yang ingin kesana selalu diliputi rasa kemalasan akan transportasi yang jauh
Ø  Kurangnya peran membaca dari keluarga. Menurut Bernice Cullinan dan Bord Bagert dalam bukunya  Helping Your Child to Read, anak yang membaca bersama orang tuanya ternyata cenderung memiliki  intelegensi, kemampuan membaca, penguasaan bahasa dan keterampilan berkomunikasi dibandingkan mereka yang kurang memperoleh bimbingan orang tua. Oleh karena itu  perlu sekali peran orang tua untuk mendidik anaknya
Ø  Buku buku yang terlalu mahal.  Apalagi saat krisi dunia tahun 2008 harga buku naik sekitar 10.000 – 20.000 dan belum lagi termasuk pajak sekitar 6,5%.
Ø  Teman dan Lingkungan sekitar. Pengaruh teman sangat dominan membentuk karakter suatu anak. Jika memiliki teman yang gemar membaca, tentunya anak itu juga gemar membaca, begitu juga sebaliknya.



KESIMPULAN
            Dari pembahasan di atas dapay kita simpulkan          :
& Minta membaca pemuda indonesia sangatlah rendah, bahkan sama dengan negara nrgara seperti Somalia, dan Bahrain.
& Kepedulian pemerintah terhadap budaya membaca bisa dibilang cukup baik.
& Buku buku di Indonesia masih terlalu mahal.
& Tingginya minat baca seorang anak diawali oleh keluarga yang mengajarinya.



SARAN
& Membaca dimulai dari keluarga
Mengajari anak membaca bisa diawali dengan membacakan cerita anak, membuat perpustakaan sendiri di rumah, sering mengajak ke toko buku, memberi hadiah buku kepada sianak, dll.
& Memanfaatkan perpustakaan sekolah
Saran ini ditujukan kepada para guru agar sering membawa siswa siswanya ke perpustakaan. Hal ini bertujuan agar para siswa lebih tau mengenai suatu pelajarn dari buku lain.
& Menambah perpustakaan desa.
Untuk memudahkan masyarakat desa yang jarang pergi ke kota dan sulit aksesnya untuk menuju ke perpustakaan terdekat.


Penutup
            hanya itu saja, yang mampu penulis berikan, semoga karya yang berisi 12 lebar ini bisa bermanfaat bagi siapaun yang membacanya.
            Seperti kata pepatah “ tiada gading yang tak retak” yang artinya tiada suatu hal pun yang sempurna. Terutama karya tulis ini. Untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkand emi kemajuan penulis dalam menulis karya tulis yang berikutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb










Daftar pustaka
www.pemustaka.com
baltyra.com
gallerypendidikan.blogspot.com
wikipedia.com
kamusbahasaindonesia.org
antaranews.com
www.nu.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Komentarnya:)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...