Sabtu, 13 April 2013

Contoh Makalah Bahasa Indonesia tentang perilaku Seks Bebas


PERKEMBANGAN PERILAKU SEKS BEBAS
DI KALANGAN REMAJA
Disusun dalam rangka menyelesaikan tugas
Bahasa Indonesia
Oleh    :
Abyan Bagaskara        (01)
Aldi Luthfi                  (02)
Dimas Septiangga       (09)
Laily Tri Utami           (15)
M. Abram Adriano     (18)
Sarah Badar Nahdi     (31)
PEMERINTAHAN KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG
2013/2014

LEMBAR PENGESAHAN

Karangan dengan judul           :
PERKEMBANGAN PERILAKU SEKS BEBAS
DI KALANGAN REMAJA
Oleh    :
Abyan Bagaskara        (01)
Aldi Luthfi                  (02)
Dimas Septiangga       (09)
Laily Tri Utami           (15)
M. Abram Adriano     (18)
Sarah Badar Nahdi     (31)
            Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan kepala sekolah pada tanggal,     April 2013
Yang mengesahkan     :
         Mengetahui
      Kepala Sekolah                                                                                   Pembimbing


          Drs.Hernowo                                                                                Drs.Sri Widodo
NIP. 19601205.198603.1.013                                                                 NIP.19641105.200604.1.005


KATA PENGATAR
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
            Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita semua sehingga karya ini bisa selesai sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.
            Sebagai rasa syukur atas keberhasilan menulis karya ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu membuat karya tulis ini   :
1.      Orang Tua kami atas doa dan kasih saynag tiada terkira
2.      Kakak dan Adik kami  atas dukungan dan semangatnya.
3.      Bapak kepala sekolah SMA N 3 Temanggung, Drs. Hernowo atas kesempatan yang diberikan
4.      Bapak Sri Widodo S.pd atas bimbingan dan pengetahuan yang diajarkan kepada penulis.
5.      Boyband Westlfie, Suju,  atas lagu lagunya yang menginspirasi kami.
6.      Teman teman kami, Luthfiya Putri S, Gogor, Agung, Arif, Andri, M.Q Ghifar, Toyib, Siti, Aulia, tunik, Dewi Fitria dan semua anak anak XI IPA 3 yang tidak bisa kami sebutkan.
Kami menyadari bahwa karya ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan sarang dari berbagai pihak sangat dibutuhkan Kami demi kemajuan penulis.
Akhir  kata kami mengucapkan  terima kasih, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Temanggung,  April 2013



ABSTRAK

Masa  remaja  adalah  masa-masa  yang  paling  indah. Pencarian  jati  diri  seseorang  terjadi  pada  masa  remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah benar, remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan kualitas kinerja dan mental yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa depan bangsa ini.
Namun melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan kuaitas negara di masa yang akan datang sepertinya bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.  Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat ini cenderung mencapai titik kritis.  Telah banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan  yang dapat merusak masa depan.
Dalam rentang waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir, kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang amat memprihatinkan.  Kenakalan remaja yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan.  Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah kasusnya semakin menjamur.
Di antara berbagai macam kenakalan remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan menarik dalam berbagai tulisan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Dan sepertinya seks bebas telah menjadi trend tersendiri. Bahkan seks bebas di luar nikah yang dilakukan oleh remaja (pelajar dan mahasiswa) bisa dikatakan bukanlah suatu kenakalan lagi, melainkan sesuatu yang wajar dan telah menjadi kebiasaan.
Pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini memang sangatlah memprihatinkan.Berdasarkan beberapa data, di antaranya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah berhubungan seks. Hasil survei lain juga menyatakan, satu dari empat remaja Indonesia melakukan hubungan seksual pranikah dan membuktikan 62,7 persen remaja kehilangan perawan saat masih duduk di bangku SMP, dan bahkan 21,2 persen di antaranya berbuat ekstrim, yakni pernah melakukan aborsi. Aborsi dilakukan sebagai jalan keluar dari akibat dari perilaku seks bebas.
Bahkan penelitian LSM Sahabat Anak dan Remaja Indonesia (Sahara) Bandung antara tahun 2000-2002, remaja yang melakukan seks pra nikah, 72,9% hamil, dan 91,5% di antaranya mengaku telah melakukan aborsi lebih dari satu kali. Data ini didukung beberapa hasil penelitian bahwa terdapat 98% mahasiswi Yogyakarta yang melakukan seks pra nikah mengaku pernah melakukan aborsi. Secara kumulatif, aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta kasus per tahun. Setengah dari jumlah itu dilakukan oleh wanita yang belum menikah, sekitar 10-30% adalah para remaja. Artinya, ada 230 ribu sampai 575 ribu remaja putri yang diperkirakan melakukan aborsi setiap tahunnya. Sumber lain juga menyebutkankan, tiap hari 100 remaja melakukan aborsi dan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja meningkat antara 150.000 hingga 200.000 kasus setiap tahun.
Selain itu survei yang dilakukan BKKBN pada akhir 2008 menyatakan, 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah. Dan, para pelaku seks dini itu menyakini, berhubungan seksual satu kali tidak menyebabkan kehamilan.
Sumber lain juga menyebutkan tidak kurang dari 900 ribu remaja yang pernah aborsi akibat seks bebas (Jawa Pos, 28-5-2001). Dan di Jawa Timur, remaja yang melakukan aborsi tercatat 60% dari total kasus (Jawa Pos, 9-4-2005).





  
     I.            PENDAHLUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Indonesia seharusnya prihatin atas para calon penerus bangsa yang makin liar kelakuannya. Dengan maraknya pornografi dan pornoaksi baik di keping cakram, komik, maupun di dunia maya yang sangat mudah untuk diakses sekarang ini, hal itu yang dapat mejembatani seks bebas di kalangan remaja.
Hal itu dibuktikan dengan survei dari Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97% dari responden pernah menonton film porno, 93,7% pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7% remaja yang duduk di bangku SMP pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi sekolah menengah umum pernah menggugurkan kandungan.
Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi sandaran norma dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang terkenal “ewuh pekewuh”(punya rasa malu) mulai tergusur budaya “my bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian, karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena imbas dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan aturan.
Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan rusaknya moral, akal, dan jasmani

B.     Rumusan Masalah
a.       Mengapa kalangan remaja menganggap seks hal yang biasa ?
b.      Apa yang menyebabkan remaja sudah melakukan seks sebelum waktunya ?
c.       Apa bahaya dari seks bebas ?
d.      Bagaimana cara mencegah perilaku seks dikalangan remaja ?

C.    Tujuan Makalah
a.       Untuk menginformasikan kalangan umum mengenai seks bebas yang terjadi dikalangan remaja.
b.      Untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja
c.       Untuk menerapkan bagaimana cara berpacaran dengan sehat
d.      Mengetahui dampak dari sex bebas.





                  II.            PEMBAHASAN

Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya memerlukan pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses regenerasi ini dikenal dengan sex, yaitu hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan utama agar generasi manusia tidak punah. Tetapi karena pengaruh globalisasi yang disalah artikan timbullah budaya baru yaitu sex bebas, budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.Terutama pada para remaja tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-kanak menjadi dewasa. Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Segala sesuatu itu tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya seperti pepatah mengatakan “Tak akan ada asap jika tidak ada api”. Oleh karena itu sex bebas pun ada sebab mengapa dilakukan oleh kalangan remaja. Beberapa faktor penyebab sex bebas diantaranya :
ü  Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
ü  Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan.
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkun1. Pengaruh pergaulan sesama (peer group pressure). Seseorang yang mempunyai teman2 pergaulan yang berpaham seks bebas akan bisa terpengaruh oleh teman2nya ini sehingga diapun ikut melakukan seks bebas.


ü  Tekanan yang datang dari teman pergaulannya
Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannyaitu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat dari pacarnya sendiri.
ü  Adanya tekanan dari pacar.
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa.
ü  Rasa penasaran.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan.
ü  Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
             Selain itu, dampak negative seks bebas adalah          ;
1.      Kesehatan
Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh sex bebas apalagi bersangkutan dengan kesehatan. Beberapa penyakit yang diakibatkan sex bebas:
o   Sifilis atau Raja Singa
o   HIV/AIDS
o   Herpes Kelamin
2.      Psikologi
o   Menciptakan kenangan buruk (trauma) berkepanjangan dan bisa saja mengakibatkan depresi.
o   Merasa bersalah sehingga membenci diri sendiri dan membenci orang yang terlibat.
o   Menjadi stress akibat takut akan hukuman dari tuhan.
o   Merasa malu oleh keluarga dan masyarakat.
o   Timbul rasa ketagihan di luar control
Selama ini ada banyak usaha yang dilakukan untuk mencegah seks bebas di kalangan masyarakat khususnya remaja, pencegahan itu di antaranya         :
a.       Pendidikan sex (Sex Education)
Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.




b.      Mewaspadai hubungan dengan lawan jenis
apakah hubungan ini mengarah pada sex bebas atau tidak, untuk memperoleh kepastian alangkah baiknya jika mengetahui tahapan-tahapan menuju sex bebas
c.       Peranan Orang Tua
Orang tua yang bisa dalam hal ini sangat berperan penting. Point-point peranan orang tua dalam mencegahan sex bebas yaitu:
ü  Sebagai panutan (suri tauladan)
ü  Sebagai perawat dan pelindung
ü  Sebagai pendidik dan sumber informasi
ü  Sebagai pengarah dan pembatas
ü  Sebagai teman dan penghibur
ü  Sebagai pendorong
Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan orang tuanya sehingga anak tidak akan sampai terjerumus kepada hal-hal yang negatf termasuk sex bebas.

d.      Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga dan ekstrakulikuller.

Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.


            III.            KESIMPULAN DAN SARAN
1)      KESIMPULAN
Setelah membaca makalah di atas, maka dapat kami simpulkan        :
ü  Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara regenerasi manusia dan hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit yang sangat mematikan dan susah untuk diobati.
ü  Bahaya sex bebas ini secara tidak langsung memberitahukan kepada orang-orang agar mencegahnya yaitu dengan pendekatan orang tua, dan sex education.
2)      SARAN
ü  Sebaiknya bagi anda yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang, baik pria maupun wanita . berhati-hatilah jika pasangan anda mengajak anda untuk berhubungan seks. Katakana TIDAK pada pasangan anda.
ü  Janganlah terlalu banyak mengkonsumsi film biru
ü  Janganlah berduaan dengan pacar anda di tempat yang sepi




DAFTAR PUSTAKA
Hussein, Muhammad Adam(2009) Penyakit Menular Seksual Penyebab Dari Seks Bebas.Sukabumi :www.dewaster.co.cc
Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi.rosyidah charum’s blog
Hunzy (2009) Bahaya Sex Bebas. www.homeartikel.co.cc
Afiyat (2009) Seks Bebas. afiyatsttq.wordpress.com
Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-artikel.blogspot.com
Anonim.2010.”Seks Bebas”. [online].http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/seks-bebas-2/.(diakses pada tanggal 10 Juli 2010).
Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.1995.Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia
http://www.scribd.com/doc/13753330/Free-Sex. (diakses pada tanggal 26 Juni 2010).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Komentarnya:)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...