Kamis, 18 April 2013

Allah Hanya Memanggil Kita Tiga Kali

Foto: Allah Hanya Memanggil Kita Tiga Kali

Ada kisah menarik yang mungkin ada Hikmahnya :

Suatu ketika ada seorang Ibu bercerita pada anaknya di dalam masjid Nabawi ketika mereka sedang bersiap untuk melaksanakan rukun umroh menuju Makkah Al-Mukaromah. Ibu berkata bahwa Allah hanya memanggil kita tiga kali saja seumur hidup. kening sang anak berkerut, “sedikit sekali Allah memanggil kita?”, tanya anak. Ibu tersenyum, “Iya, tahu tidak apa saja tiga kali panggilan itu ?”. sang anak menggelengkan kepala. 

Panggilan PERTAMA adalah AZAN, ujar ibu. “Itu adalah panggilan Allah yang pertama. panggilan itu sangat jelas terdengar ditelinga kita, sangat kuat terdengar. ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan dari Allah. tetapi Allah masih fleksibel, Beliau tidak cepat marah akan sikap kita, kadang-kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika, Beliau masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatnya itu menjawab panggilan AzanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti”, lanjut ibu. 

Ibu melanjutkan, panggilan yang KEDUA adalah panggilan HAJI/UMRAH. panggilan ini bersifat halus dan sifatnya bergiliran, hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. jalannya pun bermacam-macam, yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakannya dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan: Labaik Allahuma Labaik, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang kedua. saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji/Umrah bagi yang mampu. 

Dan panggilan yang KETIGA, lanjut ibu, adalah KEMATIAN. panggilan yang kita jawab dengan amal kita. pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh Kita. karena itu manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya. jawablah ketiga panggilan Allah dengan hatimu dengan sikap yang HUSNUL KHOTIMAH. Insya Allah Syurga adalah balasannya.

Mata sang anak berkaca-kaca, teringat akan banyak kelalaiannya. menunda-nunda sholat dengan banyak alasan ini itu yang pada mulanya menimbulkan keresahan dan kegelisahan batin yang sangat halus sampai pada akhirnya kegelisahan itu tidak lagi terasa dan menjadi biasa saja. Allahurabbi. kemudian dengan tekad kuat, sang anak melafadzkan, “Aku menjawab panggilan Umrahmu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam”. 

Apa Hikmah dari kisah ini :

Pernahkah kalian merasakan sesuatu hal yang membuat kalian menitikkan air mata secara tiba-tiba, lalu surut beberapa langkah ke belakang, melihat segala sesuatu merupakan hal yang amat luar biasa adanya, dan terhenti kepada satu hal. di satu titik merasakan keagungan ke-Maha-an dzat yang tak terlihat dan keberadaan akan dzat tersebut amatlah nyata dan dekat namun tak tersentuh.

Entah ketika menyendiri, ketika berada dalam lalu lalang orang-orang, ketika ternasihati oleh seseorang, atau bahkan ketika melihat seekor semut berjalan vertikal di tembok lantas kita bermonolog kepadanya, "apa kabar semut? betapa Tuhan juga memikirkan akan keberadaanmu di sini."

Di satu titik itulah kata orang bilang cahaya Tuhan bertajalli (menetap) dalam hati. dzat yang tak terlihat, tak tersentuh itu mendekat ke dalam diri, sangat dekat.

Namun dari sekian fenomena di satu titik itu, aku sadar bahwa hal tersebut terjadi ketika aku sangat membutuhkan keberadaan Dia. kata 'sangat' inilah yang membuat satu titik itu hadir di saat tertentu saja. dan satu titik itu lenyap di beberapa detik kemudian.

Aku seakan-akan ditelanjangi atau memang sedang bertelanjang diri ketika satu titik itu hinggap hanya beberapa detik dalam diri. dibalik kata 'sangat' itulah yang menjadikan motif keberadaan satu titik itu. empat kali berturut-turut ayat ini menelanjangiku - menyadarkanku, semoga.

"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikian dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampui batas apa yang mereka kerjakan." Yunus ayat 12

"Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu," Az-Zumar ayat 8.

"Maka apabila manusia ditimpa bencana, dia menyeru Kami; kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya, dia berkata, "Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." Az-Zumar ayat 49.

"Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka, maka dia banyak berdoa." Al-Fussilat ayat 51.

Satu titik yang sangat aku rindu. satu titik yang membuat kelenjar air mata bekerja secara istimewa. satu titik yang membuat aku tersadar ada hal yang lebih besar. satu titik yang begitu cepat menguap. satu titik yang meninggalkan tubuh bergetar hingga aku tak sanggup berucap. satu titik yang keberadaannya harus aku perbaiki. satu titik yang aku harap dapat menutupi bisikan jahat tuk kembali sesat. satu titik yang mendamba titik-titik lain agar tercipta garis tanpa jeda. ya Rabbi maafkan aku, tapi aku rindu satu titik itu. 

Istiqomah bukanlah hal yang didapat dengan begitu saja. maka mintalah kepada Allah, Sang Maha pembolak-balik hati agar senantiasa diistiqomahkan dalam ketaatan kepadaNya hingga sampai waktu tuk berpulang ke rahmatullah. semoga kita dapat mengakhiri perjalanan hidup ini dengan husnul khotimah. Amin.

Wahai Rabbi yang menguasai hati.
Duhai Rabbi sang pemilik jiwa-jiwa.
Wahai yang maha pembolak-bolak hati.
Ya Allah teguhkan kami, teguhkan hati kami dalam ketaatan kepadaMu. Amin.

Untuk mengikuti/berlangganan setiap kiriman tausiyah ini Silahkan Klik "SUKA"/Gabung di FP "Strawberry" ini dan Klik "BAGIKAN/SHARE". Sebarkan kepada semua saudara-saudara kita agar lebih berhati-hati. Moga Allah S.W.T akan membalas jasa baik anda dan semoga Allah memelihara kita di dunia dan di akhirat.

Aamiin Ya rabbal 'alamiinAllah Hanya Memanggil Kita Tiga Kali

Ada kisah menarik yang mungkin ada Hikmahnya :

Suatu ketika ada seorang Ibu bercerita pada anaknya di dalam masjid Nabawi ketika mereka sedang bersiap untuk melaksanakan rukun umroh menuju Makkah Al-Mukaromah. Ibu berkata bahwa Allah hanya memanggil kita tiga kali saja seumur hidup. kening sang anak berkerut, “sedikit sekali Allah memanggil kita?”, tanya anak. Ibu tersenyum, “Iya, tahu tidak apa saja tiga kali panggilan itu ?”. sang anak menggelengkan kepala.

Panggilan PERTAMA adalah AZAN, ujar ibu. “Itu adalah panggilan Allah yang pertama. panggilan itu sangat jelas terdengar ditelinga kita, sangat kuat terdengar. ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan dari Allah. tetapi Allah masih fleksibel, Beliau tidak cepat marah akan sikap kita, kadang-kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika, Beliau masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatnya itu menjawab panggilan AzanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti”, lanjut ibu.

Ibu melanjutkan, panggilan yang KEDUA adalah panggilan HAJI/UMRAH. panggilan ini bersifat halus dan sifatnya bergiliran, hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. jalannya pun bermacam-macam, yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakannya dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan: Labaik Allahuma Labaik, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang kedua. saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji/Umrah bagi yang mampu.

Dan panggilan yang KETIGA, lanjut ibu, adalah KEMATIAN. panggilan yang kita jawab dengan amal kita. pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh Kita. karena itu manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya. jawablah ketiga panggilan Allah dengan hatimu dengan sikap yang HUSNUL KHOTIMAH. Insya Allah Syurga adalah balasannya.

Mata sang anak berkaca-kaca, teringat akan banyak kelalaiannya. menunda-nunda sholat dengan banyak alasan ini itu yang pada mulanya menimbulkan keresahan dan kegelisahan batin yang sangat halus sampai pada akhirnya kegelisahan itu tidak lagi terasa dan menjadi biasa saja. Allahurabbi. kemudian dengan tekad kuat, sang anak melafadzkan, “Aku menjawab panggilan Umrahmu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam”.

Apa Hikmah dari kisah ini :

Pernahkah kalian merasakan sesuatu hal yang membuat kalian menitikkan air mata secara tiba-tiba, lalu surut beberapa langkah ke belakang, melihat segala sesuatu merupakan hal yang amat luar biasa adanya, dan terhenti kepada satu hal. di satu titik merasakan keagungan ke-Maha-an dzat yang tak terlihat dan keberadaan akan dzat tersebut amatlah nyata dan dekat namun tak tersentuh.

Entah ketika menyendiri, ketika berada dalam lalu lalang orang-orang, ketika ternasihati oleh seseorang, atau bahkan ketika melihat seekor semut berjalan vertikal di tembok lantas kita bermonolog kepadanya, "apa kabar semut? betapa Tuhan juga memikirkan akan keberadaanmu di sini."

Di satu titik itulah kata orang bilang cahaya Tuhan bertajalli (menetap) dalam hati. dzat yang tak terlihat, tak tersentuh itu mendekat ke dalam diri, sangat dekat.

Namun dari sekian fenomena di satu titik itu, aku sadar bahwa hal tersebut terjadi ketika aku sangat membutuhkan keberadaan Dia. kata 'sangat' inilah yang membuat satu titik itu hadir di saat tertentu saja. dan satu titik itu lenyap di beberapa detik kemudian.

Aku seakan-akan ditelanjangi atau memang sedang bertelanjang diri ketika satu titik itu hinggap hanya beberapa detik dalam diri. dibalik kata 'sangat' itulah yang menjadikan motif keberadaan satu titik itu. empat kali berturut-turut ayat ini menelanjangiku - menyadarkanku, semoga.

"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikian dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampui batas apa yang mereka kerjakan." Yunus ayat 12

"Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu," Az-Zumar ayat 8.

"Maka apabila manusia ditimpa bencana, dia menyeru Kami; kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya, dia berkata, "Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." Az-Zumar ayat 49.

"Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka, maka dia banyak berdoa." Al-Fussilat ayat 51.

Satu titik yang sangat aku rindu. satu titik yang membuat kelenjar air mata bekerja secara istimewa. satu titik yang membuat aku tersadar ada hal yang lebih besar. satu titik yang begitu cepat menguap. satu titik yang meninggalkan tubuh bergetar hingga aku tak sanggup berucap. satu titik yang keberadaannya harus aku perbaiki. satu titik yang aku harap dapat menutupi bisikan jahat tuk kembali sesat. satu titik yang mendamba titik-titik lain agar tercipta garis tanpa jeda. ya Rabbi maafkan aku, tapi aku rindu satu titik itu.

Istiqomah bukanlah hal yang didapat dengan begitu saja. maka mintalah kepada Allah, Sang Maha pembolak-balik hati agar senantiasa diistiqomahkan dalam ketaatan kepadaNya hingga sampai waktu tuk berpulang ke rahmatullah. semoga kita dapat mengakhiri perjalanan hidup ini dengan husnul khotimah. Amin.

Wahai Rabbi yang menguasai hati.
Duhai Rabbi sang pemilik jiwa-jiwa.
Wahai yang maha pembolak-bolak hati.
Ya Allah teguhkan kami, teguhkan hati kami dalam ketaatan kepadaMu. Amin.

Untuk mengikuti/berlangganan setiap kiriman tausiyah ini Silahkan Klik "SUKA"/Gabung di FP "Strawberry" ini dan Klik "BAGIKAN/SHARE". Sebarkan kepada semua saudara-saudara kita agar lebih berhati-hati. Moga Allah S.W.T akan membalas jasa baik anda dan semoga Allah memelihara kita di dunia dan di akhirat.

Aamiin Ya rabbal 'alamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Komentarnya:)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...