A.
Pelaksanaan
Judul :
Titik Berat
Hari/tgl :
Rabu, 8 Mei 2013
Tujuan :
Untuk menentukan titik berat suatu benda
B.
Landasan
Teori
Sebuah
benda tegar berada dalam keadaan seimbang mekanis bila, relative terhadap suatu
kerangka acuan inersial
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
2.
Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan ini
juga nol.
Persyaratan di atas tidak
mengharuskan benda tersebut dalam keadaan diam, karena persyaratan pertama
membolehkan benda bergerak dengan kecepatan pusat massanya konstan, sedangkan
persyaratan kedua membolehkan benda berotasi dengan kecepatan sudut rotasi yang
konstan juga.
Bila benda benarbenar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika kecepatan linier pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap sembarang sumbu tetap, bernilai nol keduanya, maka benda tegar tersebut dikatakan berada dalam keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang statik, maka kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin benda tetap dalam keadaan seimbang statik. Persyaratan pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa total gaya eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol.
Sedangkan persyaratan kedua ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol.Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam pengaruh gaya eksternal yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif, maka terdapat hubungan antara gaya yang bekerja dengan energi potensialnya,Keadaan seimbang terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik ekstrem untuk fungsi energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih sebagai posisi x = 0. Fungsi energi potensial dapat diekspansikan.
Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang mengarahkan kembali ke titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan stabil.
Bila a2 > 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang menjauhkan dari titik seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil. Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang tidak memunculkan gaya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.
Suatu benda tegar dapat
mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi.Benda tegar akan
melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada bendatepat mengenai
suatu titik yang disebut titik berat. Benda
akan seimbang jika pasdiletakkan dititik beratnya.Titik berat merupakan titik
dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi(tidak mengalami rotasi).
Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasisekaligus, maka pada
saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasangerak dari
titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.Untuk benda yang
berbentuk garis (satu dimensi), letak titik beratnya berada ditengah-tengah
garis. Misalkan sebuah kawat dengan panjang6m, maka titik beratnya berada
pada jarak 3m dari ujungnya.Letak atau posisi titik berat yaitu terletak
pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur,dan
terletak pada perpotongan garis kedua garisvertikal untuk benda sembarang.
C.
ALAT
DAN BAHAN
NO
|
ALAT/BAHAN
|
NO
|
ALAT/BAHAN
|
1
|
Dasar statif
|
8
|
Tali pada roda
|
2
|
Kaki Statif
|
9
|
Neraca empat lengan
|
3
|
Batang statif
pendek
|
10
|
Karton lebar
|
4
|
Batang statif panjang
|
11
|
Gunting
|
5
|
Beban gantung
|
12
|
Pisau cutter
|
6
|
Balok pendukung
|
13
|
Kertas millimeter blo
|
7
|
Steker poros
|
14
|
Lem kertas
|
D.
PERSIAPAN
EPRCOBAAN
a. Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
b. Rangkailah
dasar statif, kaki statif, batang statif pendek & panjang, balok pendukung,
dan steker poros sesuai gambar 1
c. Gunting
karton menjadi bentuk tak beraturan, misalnya bentuk buah mangga. Buatlah 5
lubang pada tepi karton (bila ada gunakan perporator atau pelubang kertas) dan
berilah symbol huruf A,B,C,D,E, sehingga diperoleh bentuk sesuai gambar 2
gambar 1 |
gambar 2 |
A.
LANGKAH
LANGKAH KEGIATAN
a. Lewat
lubang A, gantungkan karton pada steker poros
b. Ikatkan
tali pada beban gantung, lalu dengan tali tersebut gantungkan beban pada steker
poros. Atur posisi benang, karton dan permukaan balok pendukung, sehingga
karton dan beban gantung menjadi tergantung bebas tampa gangguan
c. Goyangkan
(ke kiri atau ke kanan ) karton sampai saat diam posisinya tak berubah(bukti
bahwa karton tergantung bebas
d. Dengan
menggunakan pensil, buatlah tanda titik (silang) di tepi bawah karton tepatnya
di belakang benang, kemudian tuliskan huruf A` di samping titik tersebut
e. Ulangi
langkah 1 sampai 4, tetapi dengan menggunakan lubang B dan D untuk memperoleh
titik (tanda silang) B` dan D`
f. Ambil
karton dari steker poros, lalu tariklah garis AA`,BB`,DD` . berilah symbol
huruf Z pada titik potong antara garis AA`, BB`, DD`
tersebut
g. Dengan
cutter, potong karton tepat pada garis AA`, kemudian tuliskan symbol (I) dan
(II) pada masing masing irisan karton
h. Dengan
neraca 311 gram, timbang massa masing masing irisan karton dan catan hasilnya
ke dalam table
i.
Lakukan kembali sesuai lagngkah 1 sampai
dengan 6 terhadap irisan (I) dengan lubang gantung B dan C dan irisan (II)
dengan lubang gantung D dan E untuk menemukan titik berat Z (irisan1) dan Z2 (irisan 2)
j.
Tempelkan (gunakan lem) irisan (I) pada
kertas grafik (kertas millimeter). Rapatkan iru\isan (II) di samping irisan (I)
dan atur posisinya sehingga bentuknya sesuai keadaan semula(sebelum di iris).
Selanjutnya ditempat tersebut tempelkan irisan (II) pada kertas grafik
k. Tarik
sumbu x dan y sesuai arah garis pada kertas millimeter dengan bantuan skala
millimeter tersebut, tentukan absis dan ordinat untuk titik Z1, Z2,
Z0. catan nilai absis dan ordinat
B.
TABEL
PENGAMATAN
MASA IRISAN 1
|
MASA IRISAN 2
|
16 gr
|
15,5
gr
|
TITIK BERAT
|
ABSIS
|
ORDINAT
|
Z1
|
16,5 cm
|
7 cm
|
Z2
|
9,5 cm
|
12,5 cm
|
Z0
|
12,5 cm
|
9,5 cm
|
Jarak
Z0
ke Z1 = 4,5
cm
Jarak
Z0
ke Z2 = 4,5 cm
C.
ANALISIS
DATA
Dari table diatas dapat dianalisis bahwa pada irisan I
mempunyai 16 gr, sedangkan irisan ke II mempunyai 15,5 gr.lalu jarak dari Z0
ke Z1 ialah 4,5
cm sedangkan ajrak dari Jarak Z0 ke Z2 = 4,5 cm
juga.
D.
PERTANYAAN
Mungkinkah
titik berat suatu benda terletak di luar bendanya
Jawab : Mungkin Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.
E.
KESIMPULAN
Benda
luasan apapun baik yang beraturan maupun tidak beraturan , memiliki titik berat
dan pusat massa. Hal tersebut tidak mungkin akan sama letaknya antara satu sama
lain. Walaupun, benda yang diamati sama yakni benda beraturan namun tidak akan
sama antara garis berat , misal : segitiga dan bujursangkar , tidak akan
diperoleh letak yang sama walapun keduanya benda beraturan.
F.
CONTOH PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
a. Jungkat jungkit
b. Timbangan
c. Pemikul barang
d. Posisi atlet renang saat loncat indah
e. Pada saat memukul bola kastil,dengan tongkat kasti, kemudian
tubuh kita juga ikut bergerak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentarnya:)