Minggu, 09 Desember 2012

Rangkuman Pkn Budaya politik kelas XI semester 2



BAB I
BUDAYA POLITIK

A.    PENGERTIAN BUDAYA POLITIK
            Istilah budaya politik merupakan alih bahasa dari istilah The Political Culture. Menurut ENSIKLOPEDIA POLITIK, budaya politik diartikan sebagai pola tingkah laku individu beserta orientasinya terhadap kehidupan politik yang diberikan oleh anggota-anggotanya dari suatu sistem politik.
            ALMOND dan POWEL mengemukakan bahwa budaya politik adalah suatu konsep yang terdiri dari sikap, nilai-nilai dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat termasuk pola kecenderungan-kecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok-kelompok masyarakat.
            RUSADI KANTAPRAWIRA
            “…Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik”.
B.     TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DALAM MASYARAKAT INDONESIA.
            Dalam tipe budaya politik, MORTON DAVIES berpendapat bahwa buaya politik apat diklasifikasikan sebagai berikut :
            ~ Budaya Politik Parokal
            ~ Budaya Politik Subyek
            ~ Budaya Politik Partisipan
1.         Budaya Politik Parokal
            Budaya politik parokal sering diartikan sebagai budaya politik yang sempit. Dikatakan sempit karena, orientasi individu atau masyarakat masih sangat terbatas pada ruang lingkup yang sempit. Orientasi dan peranan yang dimainkan masih terbatas kepada lingkungan atau wilayah dimana ia tinggal. Dengan perkataan lain, persoalan-persoalan di luar wilayahnya tidak diperdulikan.
2.         Budaya Politik Subyek
            Tipe budaya politik subyek agak lebih baik dari tipe pertama. Masyarakat atau individu yang bertipe budaya politik subyek, telah memiliki perhatian, minat terhadap sistem politik. Hal ini diwujudkan dengan berbagai peran politik yang sesuai dengan kapasitasnya. Namun peran politik yang dilakukannya masih terbatas pada proses output sistem politik.
3.         Budaya Politik Partisipan
            Tipe inilah yang sangat ideal. Mengingat individu anggota masyarakat telah memiliki perhatian, kesadaran, minat serta peran politik yang sangat berspektrum luas. Ia mampu memainkan peran politik dalam berbagai dimensinya yakni proses input dan output.
C.     SOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK
            Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat dalam menjalani kehuidupan politik. Proses ini berlangsung seumur hidup yang diperoleh secara sengaja melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal maupun secara tidak sengaja melalui kontak dan pengalaman sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga dan tetangga maupun dalam kehidupan masyarakat.
            Sosialisasi politik dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu sebagai berikut :
            ~ Pendidikan Politik
Suatu proses dialog antara pemberi dan penerima pesan, melalui Proses ini, para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari Norma, dan simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam Sistem politik, seperti sekolah, pemerintah, dan partai politik.
            ~ Indoktrinasi Politik
Proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanupulasi  Warga masyarakat untuk menerima nilai, norma, dan simbol yang Dianggap pihak yang berkuasa, melalui berbagai forum pengarahan  Yang penuh paksaan psikologis, dan latihan penuh disiplin. Partai Politik dalam sistem politik totaliter melaksanakan fungsi Indoktrinasi politik.
D.    PARTISIPASI POLITIK
a)       Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik partisipatif atau disebut juga budaya politik demokrasi adalah  suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi.  Untuk terwujudnya partisipasi itu warga negara harus yakin akan kompetensinya  untukterlibat dalam proses politik dan pemerintah memperhatikan kepentingan rakyat agar rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap pemerintah.

b)      Ramlan Surbakti, partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan  segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.  Ciri-cirinya adalah :
·         Perilaku warga negara yang bisa diamati bukan batiniah (sikap dan orientasi).
·         Perilaku atau kegiatan itu mem,pengaruhi pemerintah (pemegang kebijakan)
·         Kegiatan atau prilaku yang gagal ataupun berhasil termasuk partisipasi politik.
·         Kedgiatan mempengaruhui pemerintah dapat dilakukan secara :
·         Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara dalam memepengaruhi pemerintah.
·         Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang dapat meyakinkan pemerintah.

Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan dengan prosedur wajar (konvensional) tidak berupa kekerasan (nonviolence) seperti : ikut memeilih dalam pemilihan umum,mengajukan petisi, melakukan kontak tatap muka, menulis surat, dll,dan ada yang melalui cara –cara diluar prosedur yang wajar (tidak Konvensional) dan berupa kekerasan (violence), seperti : demonstrasi (unjuk rasa), pembangkangan halus (golput),hura-hura, mogok, serangan senjata, gerakan-gerakan politik, dan revolusi, kudeta, makar,dll

c)      Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah kegiatan seseorang dalampartai plitik yang mencakup semua kegiatamnnsukarela dimana seseorang turut dalam proses pemilihan pemimpin plitik dan turut langsung atau tidak lanmgsung dalam  pembentukan kebijakan umum.

Tipe-tipe partisipasi politik adalah sebagai berikut :
                  1)     Partisipasi Terbuka
                  2)     Partisipasi Apatis
                  3)     Partisipasi Bersemangat
            4)     Partisipasi Parokial

1 komentar:

Terima Kasih Komentarnya:)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...