PERKEMBANGAN PERILAKU SEKS BEBAS
DI KALANGAN REMAJA
Disusun
dalam rangka menyelesaikan tugas
Bahasa
Indonesia
Oleh :
Abyan
Bagaskara (01)
Aldi
Luthfi (02)
Dimas
Septiangga (09)
Laily
Tri Utami (15)
M.
Abram Adriano (18)
Sarah
Badar Nahdi (31)
PEMERINTAHAN KABUPATEN
TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG
2013/2014
LEMBAR
PENGESAHAN
Karangan dengan judul :
“PERKEMBANGAN PERILAKU SEKS BEBAS
DI KALANGAN REMAJA”
Oleh :
Abyan
Bagaskara (01)
Aldi
Luthfi (02)
Dimas
Septiangga (09)
Laily
Tri Utami (15)
M.
Abram Adriano (18)
Sarah
Badar Nahdi (31)
Telah disetujui dan
disahkan oleh pembimbing dan kepala sekolah pada tanggal, April 2013
Yang mengesahkan :
Mengetahui
Kepala Sekolah Pembimbing
Drs.Hernowo
Drs.Sri
Widodo
NIP.
19601205.198603.1.013
NIP.19641105.200604.1.005
KATA PENGATAR
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayahnya kepada kita semua sehingga karya ini bisa selesai sesuai
dengan syarat yang telah ditentukan.
Sebagai rasa syukur atas keberhasilan menulis karya ini, kami
ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
telah membantu membuat karya tulis ini :
1.
Orang
Tua kami
atas doa dan kasih saynag tiada terkira
2.
Kakak
dan Adik kami atas dukungan dan semangatnya.
3.
Bapak
kepala sekolah SMA N 3 Temanggung, Drs. Hernowo atas kesempatan yang diberikan
4.
Bapak
Sri Widodo S.pd atas bimbingan dan pengetahuan yang diajarkan kepada penulis.
5.
Boyband
Westlfie,
Suju, atas lagu lagunya yang menginspirasi kami.
6.
Teman teman kami, Luthfiya Putri S,
Gogor, Agung, Arif, Andri, M.Q Ghifar, Toyib, Siti, Aulia, tunik, Dewi Fitria
dan semua anak anak XI IPA 3 yang tidak bisa kami sebutkan.
Kami menyadari bahwa karya ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan sarang dari berbagai pihak sangat dibutuhkan Kami demi kemajuan penulis.
Akhir
kata
kami mengucapkan terima kasih, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Temanggung, April 2013
ABSTRAK
Masa
remaja adalah masa-masa yang paling indah.
Pencarian jati diri seseorang terjadi pada
masa remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang
punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah benar, remaja merupakan
generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi
terdahulu dengan kualitas kinerja dan mental yang lebih baik. Di tangan
remajalah tergenggam arah masa depan bangsa ini.
Namun
melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan
kuaitas negara di masa yang akan datang sepertinya bertolak belakang dengan
kenyataan yang ada. Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat
ini cenderung mencapai titik kritis. Telah banyak remaja yang terjerumus
ke dalam kehidupan yang dapat merusak masa depan.
Dalam
rentang waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir, kenakalan remaja semakin
menunjukkan trend yang amat memprihatinkan. Kenakalan remaja yang
diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan.
Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti
perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan,
pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan
seks bebas pranikah kasusnya semakin menjamur.
Di
antara berbagai macam kenakalan remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan
menarik dalam berbagai tulisan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Dan
sepertinya seks bebas telah menjadi trend tersendiri. Bahkan seks bebas di luar
nikah yang dilakukan oleh remaja (pelajar dan mahasiswa) bisa dikatakan
bukanlah suatu kenakalan lagi, melainkan sesuatu yang wajar dan telah menjadi
kebiasaan.
Pergaulan
seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini memang sangatlah
memprihatinkan.Berdasarkan beberapa data, di antaranya dari Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18
tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah
berhubungan seks. Hasil survei lain juga menyatakan, satu dari empat remaja
Indonesia melakukan hubungan seksual pranikah dan membuktikan 62,7 persen
remaja kehilangan perawan saat masih duduk di bangku SMP, dan bahkan 21,2
persen di antaranya berbuat ekstrim, yakni pernah melakukan aborsi. Aborsi dilakukan
sebagai jalan keluar dari akibat dari perilaku seks bebas.
Bahkan
penelitian LSM Sahabat Anak dan Remaja Indonesia (Sahara) Bandung antara tahun
2000-2002, remaja yang melakukan seks pra nikah, 72,9% hamil, dan 91,5% di
antaranya mengaku telah melakukan aborsi lebih dari satu kali. Data ini
didukung beberapa hasil penelitian bahwa terdapat 98% mahasiswi Yogyakarta yang
melakukan seks pra nikah mengaku pernah melakukan aborsi. Secara kumulatif,
aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta kasus per tahun. Setengah
dari jumlah itu dilakukan oleh wanita yang belum menikah, sekitar 10-30% adalah
para remaja. Artinya, ada 230 ribu sampai 575 ribu remaja putri yang
diperkirakan melakukan aborsi setiap tahunnya. Sumber lain juga
menyebutkankan, tiap hari 100 remaja melakukan aborsi dan jumlah kehamilan yang
tidak diinginkan (KTD) pada remaja meningkat antara 150.000 hingga 200.000
kasus setiap tahun.
Selain
itu survei yang dilakukan BKKBN pada akhir 2008 menyatakan, 63 persen remaja di
beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah. Dan, para pelaku seks
dini itu menyakini, berhubungan seksual satu kali tidak menyebabkan kehamilan.
Sumber
lain juga menyebutkan tidak kurang dari 900 ribu remaja yang pernah aborsi
akibat seks bebas (Jawa Pos, 28-5-2001). Dan di Jawa Timur, remaja yang
melakukan aborsi tercatat 60% dari total kasus (Jawa Pos, 9-4-2005).
I.
PENDAHLUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Indonesia seharusnya
prihatin atas para calon penerus bangsa yang makin liar kelakuannya. Dengan maraknya pornografi dan pornoaksi baik
di keping cakram, komik, maupun di dunia maya yang sangat mudah untuk diakses
sekarang ini, hal itu yang dapat mejembatani seks bebas di kalangan remaja.
Hal itu dibuktikan
dengan survei dari Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di
12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97% dari responden pernah
menonton film porno, 93,7% pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7%
remaja yang duduk di bangku SMP pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi
sekolah menengah umum pernah menggugurkan kandungan.
Kengerian itu
sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi sandaran norma dan aturan
dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang terkenal “ewuh pekewuh”(punya
rasa malu) mulai tergusur budaya “my bussines is mine”(ini urusanku) sehingga
rasa malu dan berbagai norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya
adalah urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian,
karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena imbas dari budaya ini.
Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun demikian sehingga pergaulan
bebas tanpa adanya norma dan aturan.
Padahal Generasi muda
adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan
tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan
generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan
keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter
tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras,
mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan
rusaknya moral, akal, dan jasmani
B. Rumusan Masalah
a. Mengapa
kalangan remaja menganggap seks hal yang biasa ?
b. Apa
yang menyebabkan remaja sudah melakukan seks sebelum waktunya ?
c. Apa
bahaya dari seks bebas ?
d. Bagaimana
cara mencegah perilaku seks dikalangan remaja ?
C.
Tujuan
Makalah
a. Untuk
menginformasikan kalangan umum mengenai seks bebas yang terjadi dikalangan
remaja.
b. Untuk
mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja
c. Untuk
menerapkan bagaimana cara berpacaran dengan sehat
d. Mengetahui dampak dari sex bebas.
II.
PEMBAHASAN
Manusia
adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya memerlukan
pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses regenerasi ini dikenal
dengan sex, yaitu hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya. Hal
ini merupakan kekuatan utama agar generasi manusia tidak punah. Tetapi karena
pengaruh globalisasi yang disalah artikan timbullah budaya baru yaitu sex
bebas, budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.Terutama pada para remaja
tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-kanak menjadi dewasa. Para ahli pendidikan
telah sepakat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai
dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Segala sesuatu itu
tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya seperti pepatah mengatakan “Tak akan
ada asap jika tidak ada api”. Oleh karena itu sex bebas pun ada sebab mengapa
dilakukan oleh kalangan remaja. Beberapa faktor penyebab sex bebas diantaranya
:
ü Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan
signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan
sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di
layar lebar.
ü Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun
lingkungan pergaulan.
Lingkungan keluarga
yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orangtua
terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang
anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika
tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat
tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkun1. Pengaruh
pergaulan sesama (peer group pressure). Seseorang yang mempunyai teman2
pergaulan yang berpaham seks bebas akan bisa terpengaruh oleh teman2nya ini
sehingga diapun ikut melakukan seks bebas.
ü Tekanan yang datang dari teman pergaulannya
Lingkungan pergaulan
yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk menekan temannya
yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari
teman-temannyaitu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat dari pacarnya
sendiri.
ü Adanya tekanan dari pacar.
Karena kebutuhan
seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja
terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal
ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak
terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan,
rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa.
ü Rasa penasaran.
Pada usia remaja
keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya
mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak
terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk
lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan.
ü
Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri,
misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya
berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka
dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang
akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
Selain itu, dampak negative seks bebas adalah ;
1.
Kesehatan
Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh
sex bebas apalagi bersangkutan dengan kesehatan. Beberapa penyakit yang diakibatkan
sex bebas:
o
Sifilis atau Raja Singa
o
HIV/AIDS
o
Herpes Kelamin
2.
Psikologi
o
Menciptakan
kenangan buruk (trauma) berkepanjangan dan bisa saja mengakibatkan depresi.
o
Merasa
bersalah sehingga membenci diri sendiri dan membenci orang yang terlibat.
o
Menjadi stress
akibat takut akan hukuman dari tuhan.
o
Merasa malu
oleh keluarga dan masyarakat.
o
Timbul
rasa ketagihan di luar control
Selama ini ada banyak usaha yang
dilakukan untuk mencegah seks bebas di kalangan masyarakat khususnya remaja,
pencegahan itu di antaranya :
a. Pendidikan sex (Sex Education)
Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi,
fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah
membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan
tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.
b. Mewaspadai hubungan dengan lawan jenis
apakah hubungan ini mengarah pada sex bebas atau tidak, untuk
memperoleh kepastian alangkah baiknya jika mengetahui tahapan-tahapan menuju
sex bebas
c. Peranan
Orang Tua
Orang tua yang bisa dalam hal ini sangat berperan
penting. Point-point peranan orang tua dalam mencegahan sex bebas yaitu:
ü
Sebagai
panutan (suri tauladan)
ü
Sebagai
perawat dan pelindung
ü
Sebagai
pendidik dan sumber informasi
ü
Sebagai pengarah
dan pembatas
ü
Sebagai teman
dan penghibur
ü
Sebagai
pendorong
Hal tersebut dapat
menjadikan anak lebih dekat dengan orang tuanya sehingga anak tidak akan sampai
terjerumus kepada hal-hal yang negatf termasuk sex bebas.
d. Menambah kegiatan yang
positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga dan ekstrakulikuller.
Selain
menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat
membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga,
memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.
III.
KESIMPULAN DAN SARAN
1)
KESIMPULAN
Setelah membaca makalah di atas, maka dapat
kami simpulkan :
ü Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara
regenerasi manusia dan hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti
penyakit yang sangat mematikan dan susah untuk diobati.
ü Bahaya sex bebas ini secara tidak langsung
memberitahukan kepada orang-orang agar mencegahnya yaitu dengan pendekatan
orang tua, dan sex education.
2)
SARAN
ü
Sebaiknya
bagi anda yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang, baik pria maupun
wanita . berhati-hatilah jika pasangan anda mengajak anda untuk berhubungan
seks. Katakana TIDAK pada pasangan anda.
ü
Janganlah
terlalu banyak mengkonsumsi film biru
ü
Janganlah
berduaan dengan pacar anda di tempat yang sepi
DAFTAR PUSTAKA
Hussein, Muhammad Adam(2009) Penyakit Menular
Seksual Penyebab Dari Seks Bebas.Sukabumi :www.dewaster.co.cc
Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan
Psikologi.rosyidah charum’s blog
Hunzy (2009) Bahaya Sex Bebas. www.homeartikel.co.cc
Afiyat (2009) Seks Bebas.
afiyatsttq.wordpress.com
Anonim.2010.”Seks Bebas”. [online].http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/seks-bebas-2/.(diakses pada
tanggal 10 Juli 2010).
Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.1995.Psikologi Praktis:
Anak, Remaja dan Keluarga.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia
http://www.scribd.com/doc/13753330/Free-Sex.
(diakses pada tanggal 26 Juni 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentarnya:)